Langsung ke konten utama

Guru dan Dekadensi Moral Peserta Didik

Perkembamgan teknologi komunikasi yang kian pesat dewasa ini ternyata tidak hanya membawa efek positif tetapi juga memberikan dampak negatif bagi manusia dari berbagai aspek kehidupannya. Dampak negatif ini tentu saja tidak hanya menyerang orangtua melainkan juga menyasar para peserta didik tingkat sekolah dasar dan menengah.  Ada begitu banyak pemberitaan media yang menyoroti tentang perilaku peserta didik usia sekolah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap temannya, terhadap guru bahkan terhadap orangtuanya sendiri. Selain itu, Aksi tawuran antarpelajar, geng motor, bully, perudungan, pelecehan, hamil di luar nikah serta perbuatan tercelah lainya yang masih marak terjadi. Perilaku seperti ini merupakan contoh dari dekadensi moral, artinya ada kemerosotan moral atau perilaku. Dalam konteks ini, peserta didik seakan tidak lagi sanggup membedakan mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang semestinya dihindari.  Situasi ini tentu saja menggelitik nurtani par...

Renungan Harian Katolik Kamis 16 Mei 2024: Doa Yesus Merangkul Semua Umat Beriman (Yoh 17: 20-26)

Penginjil Yohanes 17:20-26, menyajikan sebuah doa yang sangat mendalam dan penuh kasih dari Tuhan Yesus untuk para pengikut-Nya. Pada saat-saat menjelang penderitaan dan penyaliban-Nya, Yesus memohon kepada Bapa-Nya bukan hanya untuk para murid-Nya yang saat itu bersama-Nya, tetapi juga untuk semua orang yang akan percaya kepada-Nya melalui pemberitaan mereka. Ini adalah sebuah doa yang merangkul ssemua umat beriman, termasuk kita yang hidup di zaman ini.

Mari kita coba melihat secara lebih mendalam berkaitan dengan konteks doa Yesus iniKata Yesus: 

Aku tidak hanya berdoa untuk mereka, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku melalui perkataan mereka, supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku" (Yohanes 17:20-21).

Dari doa ini sesunggunya ada tiga hal pokok yang bisa ditelusuri, yakni kesatuan, kasih, dan kesaksian. Kita akan mencoba merenungkan ketiga aspek ini secara lebih dalam.

Berdoa di Gereja
(Foto: Dokumentasi Pribadi)

1. Kesatuan

Yesus berdoa agar kita semua menjadi satu, seperti halnya kesatuan antara Bapa dan Anak. Kesatuan ini bukan hanya sebuah konsep atau ide yang abstrak, tetapi sebuah panggilan nyata untuk hidup dalam kebersamaan yang harmonis. Dalam dunia yang sering kali terpecah oleh perbedaan, baik dalam hal kepercayaan, budaya, atau pandangan politik, doa Yesus ini menantang kita untuk mencari persatuan.

Kesatuan yang Yesus maksudkan adalah kesatuan dalam iman, harapan, dan kasih. Kesatuan ini menuntut kita untuk melepaskan ego kita, memaafkan satu sama lain, dan bekerja sama demi kebaikan bersama. Ketika kita hidup dalam kesatuan, kita menjadi saksi yang kuat akan kasih Kristus kepada dunia.

2. Kasih

Yesus juga berbicara tentang kasih yang luar biasa antara Bapa dan Anak, dan Dia berdoa agar kasih yang sama itu ada di antara kita. "Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, agar mereka sempurna menjadi satu, supaya dunia tahu bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku" (Yohanes 17:22-23).

Kasih adalah inti dari kehidupan Kristen. Kasih yang Yesus tunjukkan kepada kita adalah kasih yang tanpa syarat dan pengorbanan. Kita dipanggil untuk mencintai sesama kita dengan cara yang sama. Kasih ini harus tercermin dalam tindakan kita sehari-hari dalam cara kita berbicara, dalam cara kita membantu mereka yang membutuhkan, dan dalam cara kita memperlakukan mereka yang berbeda dari kita.

3. Kesaksian

Melalui kesatuan dan kasih yang kita tunjukkan, kita memberikan kesaksian kepada dunia tentang siapa Yesus itu. Yesus berdoa agar dunia percaya bahwa Bapa mengutus Dia karena melihat kesatuan dan kasih di antara pengikut-Nya. "Supaya dunia tahu bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku" (Yohanes 17:23).

Kesaksian kita adalah cerminan dari hubungan kita dengan Kristus. Ketika kita hidup sesuai dengan ajaran-Nya, kita menjadi cahaya bagi dunia yang gelap. Tindakan kasih kita dapat membawa orang lain untuk mengenal dan percaya kepada Yesus. Inilah misi kita sebagai pengikut Kristus – untuk menyebarkan Injil melalui kata dan perbuatan kita.

Pertanyaan untuk kita ialah bagaimana kita dapat mewujudkan doa Yesus ini dalam kehidupan kita sehari-hari? Berikut ini merupakan beberapa langkahkonkret yang bisa kita lakukan, antara lain:

  • Membangun Hubungan yang Erat dengan Sesama Umat Beriman; Meluangkan waktu untuk berdoa bersama, berbagi iman, dan mendukung satu sama lain dalam komunitas.
  • Mengembangkan Sikap Pengampunan dan Rekonsiliasi; Menjauhkan diri dari dendam dan kebencian, serta berusaha untuk memaafkan mereka yang telah menyakiti kita.
  • Melayani dengan Kasih; Menjadi tangan dan kaki Kristus di dunia ini melalui pelayanan kepada mereka yang membutuhkan, baik dalam komunitas kita maupun di luar.
  • Menjadi Saksi yang Hidup; Menunjukkan kasih Kristus melalui tindakan kita sehari-hari, sehingga orang lain dapat melihat dan merasakan kasih Allah melalui kita.

Injil Yohanes 17:20-26, sesungguhnya mengingatkan kita akan panggilan kita untuk hidup dalam kesatuan, kasih, dan memberikan kesaksian yang kuat tentang Yesus Kristus. Semoga doa Yesus menjadi kenyataan dalam hidup kita, dan semoga melalui kita, dunia dapat melihat kemudian yakin  bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat kita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Agama Katolik Kelas 1 dan 2 (Fase A) Semester Ganjil

Menuyusun perangkat pembelajaran merupakan salah satu tugas pokok seorang guru. Perangkat pembelajaran disiapkan oleh guru sebelum melakukan aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Dalam Kurikulum Merdeka (kumer),  perangkat pembelajaran mencakup Program Tahunan (prota), Program Semester (promes), Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Juga Modul Ajar.  RPP dan modul ajar memiliki kesamaan yakni sebagai panduan bagi guru dan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Perbedaannya ialah modul ajar lebih lengkap sehingga bisa juga dibagikan kepada siswa untuk pembelajaran secara mandiri. Sedangkan RPP hanya berisi panduan bagi guru untuk mengajar di dalam kelas sehingga tidak bisa dibagikan kepada siswa. Pada kesempatan ini akan dibagikan salah satu contoh RPP Pendidikan Agama Katolik untuk kelas 1 dan 2 (fase A). RPP yang dibagikan ini adalah RPP sepanjang semester ganjil. RPP ini telah...

RPP Agama Katolik Kelas VII dan VIII Semester Ganjil Kurikulum Merdeka

Menurut Permendikbud No.  22  Tahun  2016 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dimengerti sebagai rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu atau lebih pertemuan.  RPP dikembangkan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran. Penyusunan RPP bukan hanya sekedar urusan persiapan administratif seperti yang diyakini sebagian guru, melainkan kegiatan yang melekat pada pembelajaran sebagai sebuah  proses.  Dalam  sudut pandang manajemen,  kegiatan  perencanaan  selalu mendahului kegiatan pencapaian tujuan. Penyusunan dan pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun dalam kelompok MGMP dan KKG. Photo Anastasia  Shuraeva dari pexels.com Seiring berjalannya waktu, kurikulum pendidikan berubah dari kurikulum 13 berubah menjadi kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka dikenal adanya modul ajar dan juga RPP. Modul ajar merupakan suatu perangkat ajar ...

Bisikan Pendidikan dan Jejak-jejak Mimpi

Mei kembali menyapa semesta. Begitu lembut. Ia datang bersama hujan di sela-sela angin. Memberi jatah bagi bulir padi yang tumbuh pada tanah retak akibat panas. Membantu tumbuh tunas baru pada pohon-pohon. Memulihkan luka bunga-bunga liar di padang Savana akibat gigitan hewan. Juga penyejuk bagi jiwa-jiwa manusia yang kemarau. Kring! Kring! kring! Alarm ponsel genggamku bergetar hebat tepat disebelah kanan kupingku. Tubuhku begitu sulit digerakkan. Berat. Pelan-pelana kumemaksa mataku terbuka.Cukup lama hingga mataku menangkap cahaya sang surya yang menembus celahjendela.Akubenar-benar kesiangan. Rupanya hujan semalam benar-benar membawaku pada lelap berkepanjangan. Aku bergegas membersihkan tubuhku. Memakai seragam dan sepatu. Lalu mengambil selendang motif berwarna merah darah yang telah kusiapkan dari semalam di atas meja. Setelah semua beres, aku berlari kecil menuju dapur. Aku mendapati ibu duduk di pinggir tungku api. Tangannya sibuk mengaduk makanan yang menguap dari mulut panci...