Langsung ke konten utama

Guru dan Dekadensi Moral Peserta Didik

Perkembamgan teknologi komunikasi yang kian pesat dewasa ini ternyata tidak hanya membawa efek positif tetapi juga memberikan dampak negatif bagi manusia dari berbagai aspek kehidupannya. Dampak negatif ini tentu saja tidak hanya menyerang orangtua melainkan juga menyasar para peserta didik tingkat sekolah dasar dan menengah.  Ada begitu banyak pemberitaan media yang menyoroti tentang perilaku peserta didik usia sekolah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap temannya, terhadap guru bahkan terhadap orangtuanya sendiri. Selain itu, Aksi tawuran antarpelajar, geng motor, bully, perudungan, pelecehan, hamil di luar nikah serta perbuatan tercelah lainya yang masih marak terjadi. Perilaku seperti ini merupakan contoh dari dekadensi moral, artinya ada kemerosotan moral atau perilaku. Dalam konteks ini, peserta didik seakan tidak lagi sanggup membedakan mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang semestinya dihindari.  Situasi ini tentu saja menggelitik nurtani par...

Usaha Tidak akan Mengkhianati Hasil (Renungan Kristiani Berdasarkan Kitab Kej 27: 30-40)

Ada orang berkata “Miskin dan Kaya itu nasib.” Memang saat lahir kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga kaya atau miskin. Bukanlah suatu kesalahan jika kita juga lahir dari keluarga yang miskin. Namun, entah lahir di keluarga miskin, entah lahir di keluarga yang kaya jika kita hidup bermalas-malasan lalu kemudian kita mati di dalam kemiskinan, tentunya itu adalah kesalahan kita sendiri. 

Pertanyaan apa yang perlu kita lakukan seandainya kita ada di posisi atau keadaan hidup yang secara finansial tidaklah mampu? Berdiam diri menanti nasib berubah dengan sendirinya atau berusaha dengan sekuat tenaga demi keluar dari keadaan yang kita alami sekarang ini? Jawaban itu tentu ada pada diri kita sendiri. 

Mari bersama mendalami bacaan Kitab Kej 27: 30-40. Jika kita melihat kehidupan Esau, seharusnya ia menjadi miskin . Ishak, ayahnya menubuatkan hal-hal yang jauh dari nasib baik dan kaya (Kej 27 : 39). Ia juga telah menjual hak kesulungannya kepada adiknya Yakub.

Gambar ilustrasi: pixabay.com

Namun 20 tahun kemudian, saat berjumpa dengan Yakub , ternyata Esau orang yang kaya raya. Ia sanggup membayar 400 orang pengiring. Ia berkata kepada Yakub bahwa dirinya memiliki banyak harta sehingga menolak segala pemberian Yakub ( Kej 33 : 9). Kenapa bisa demikian? Rahasianya adalah karena Esau mampu melemparkan ‘’kuk” itu dari tengkuknya (ayat 40), karena sungguh-sungguh berusaha merubah nasibnya dan tentunya dari ijin Tuhan juga, ia bisa menjadi kaya. 

Tenyata menjadi kaya atau miskin tergantung pada pilihan dan sikap hidup kita. Kalau kita miskin, jangan menyalahkan Tuhan. Kalau kita kaya ingatlah segala harta itu hanya dipercayakan Tuhan kepada kita, karena itu harusnya hati kita tetap berpaut kepada-Nya, bukan kepada harta.  

Meskipun menjadi orang yang kaya itu enak tapi jangan pernah menjadikannya fokus yang utama, tetapi prioritas kita adalah harus hidup seturut dengan dengan segala perintah Tuhan. Kekayaan, kedudukan, Kesehatan dan lain-lain adalah bonus dari-Nya. Pilihlah hidup takut akan Tuhan, sambil tetap berusaha yang terbaik untuk hidup kita.  

Ada beberapa karakter Esau yang bisa kita lihat dari bacaan ini, antara lain:

Pertama , pantang menyerah 

Sekalipun ayahnya telah menubuatkan hal – hal yang jauh dari nasib baik dan kaya, tetapi Esau dengan segala usaha yang ia lakukan menjadikannya juga diberkati Tuhan dengan segala sesuatu yang dimilikinya. 

Tidak ada waktu bagi Esau untuk menyesali kesalahannya yang telah menganggap remeh hak kesulungannya (menjual hak kesulungannya pada Yakub dengan sepiring bubur merah) dan untuk membenci adiknya Yakub yang telah menipu ayahnya demi mendapatkan berkat dari Tuhan.  

Esau bangkit dan senantiasa berusaha sehingga ‘Kuk’ yang ia terima atau pikul berlalu dari padanya. Hal ini menunjukkan sikap pantang menyerah pada Esau, ia adalah pribadi yang berani menghadapi kehidupan yang tentunya tidaklah mudah. 

Kedua, Mau mengampuni dan penuh kasih

Perjumpaan Esau dan Yakub ( Kej 32 : 1 – 21) cukup dramatis bagaimana Yakub mengatur tiap-tiap keluarga dan hamba  serta pemberian-pemberiannya kepada Esau demi mengambil hati Esau dan supaya ia tidak lagi mengingat-ingat kesalahan yang pernah dilakukan oleh Yakub dan supaya Esau tidak membunuh ia dan keluarganya. 

Ternyata apa yang ia kuatirkan tidaklah terjadi karena kakak yang ia temui bukanlah Esau yang dulu yang penuh dendam (Kej 27:41), ia sekarang adalah pribadi yang penuh kasih. Selanjutnya atas segala usaha dan kerjanya serta pantang menyerah ia telah bangkit dan memperoleh berkat dari Tuhan. 

Adiknya Yakub pun telah ia ampuni (Kej 33:4) dan ia dengan penuh kasih menyambut adiknya bahkan melindungi adiknya tanpa ada perasaan dendam dan sakit hati, ini membuktikan bahwa ketika kita terus berusaha didalam hidup ini dan menyadari bahwa segala sesuatu bisa berubah jika kita terus berusaha dalam Tuhan maka hati kita akan penuh dengan pengampunan dan juga kasih karena Tuhan senantiasa juga bekerja didalam hati kita. 

Perjalanan hidup Esau dan pencapaian- pencapaiannya hendaknya juga bisa menggugah hati kita untuk senantiasa berusaha didalam kehidupan ini, menyesali kesalahan itu perlu namun harus dibarengi dengan tindakan nyata untuk terus berusaha memperbaiki diri, karena menyesal dan berdiam diri bukanlah bentuk keimanan yang patut kita terapkan didalam kehidupan iman kita. 

Sebagai orang percaya sikap optimis dan siap sedia berusaha menyenangkan hati Tuhan akan senantiasa membuang setiap kuk yang kita pikul dan atas ijin Tuhan hidup kita akan senantiasa diperbaharui, tidak semata-mata dalam hal materi tetapi yang terpenting adalah iman percaya kita yang semakin kokoh pada-Nya.

Kita juga hendak senantiasa berusaha didalam hidup ini dan Tuhan yang maha mengenal dan mengetahui isi hati kita juga akan menjawab segala doa dan kerja kita sesuai dengan waktu Tuhan sendiri. Esau telah membuktikan bahwa Usaha tidak akan mengkhianati hasil atas izin Tuhan. Amin 

Penulis: Herneta Maria Maghu, S. Pd
Staf Pengajar di SMA PGRI Waingapu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Agama Katolik Kelas 1 dan 2 (Fase A) Semester Ganjil

Menuyusun perangkat pembelajaran merupakan salah satu tugas pokok seorang guru. Perangkat pembelajaran disiapkan oleh guru sebelum melakukan aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Dalam Kurikulum Merdeka (kumer),  perangkat pembelajaran mencakup Program Tahunan (prota), Program Semester (promes), Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Juga Modul Ajar.  RPP dan modul ajar memiliki kesamaan yakni sebagai panduan bagi guru dan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Perbedaannya ialah modul ajar lebih lengkap sehingga bisa juga dibagikan kepada siswa untuk pembelajaran secara mandiri. Sedangkan RPP hanya berisi panduan bagi guru untuk mengajar di dalam kelas sehingga tidak bisa dibagikan kepada siswa. Pada kesempatan ini akan dibagikan salah satu contoh RPP Pendidikan Agama Katolik untuk kelas 1 dan 2 (fase A). RPP yang dibagikan ini adalah RPP sepanjang semester ganjil. RPP ini telah...

RPP Agama Katolik Kelas VII dan VIII Semester Ganjil Kurikulum Merdeka

Menurut Permendikbud No.  22  Tahun  2016 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dimengerti sebagai rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu atau lebih pertemuan.  RPP dikembangkan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran. Penyusunan RPP bukan hanya sekedar urusan persiapan administratif seperti yang diyakini sebagian guru, melainkan kegiatan yang melekat pada pembelajaran sebagai sebuah  proses.  Dalam  sudut pandang manajemen,  kegiatan  perencanaan  selalu mendahului kegiatan pencapaian tujuan. Penyusunan dan pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun dalam kelompok MGMP dan KKG. Photo Anastasia  Shuraeva dari pexels.com Seiring berjalannya waktu, kurikulum pendidikan berubah dari kurikulum 13 berubah menjadi kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka dikenal adanya modul ajar dan juga RPP. Modul ajar merupakan suatu perangkat ajar ...

Bisikan Pendidikan dan Jejak-jejak Mimpi

Mei kembali menyapa semesta. Begitu lembut. Ia datang bersama hujan di sela-sela angin. Memberi jatah bagi bulir padi yang tumbuh pada tanah retak akibat panas. Membantu tumbuh tunas baru pada pohon-pohon. Memulihkan luka bunga-bunga liar di padang Savana akibat gigitan hewan. Juga penyejuk bagi jiwa-jiwa manusia yang kemarau. Kring! Kring! kring! Alarm ponsel genggamku bergetar hebat tepat disebelah kanan kupingku. Tubuhku begitu sulit digerakkan. Berat. Pelan-pelana kumemaksa mataku terbuka.Cukup lama hingga mataku menangkap cahaya sang surya yang menembus celahjendela.Akubenar-benar kesiangan. Rupanya hujan semalam benar-benar membawaku pada lelap berkepanjangan. Aku bergegas membersihkan tubuhku. Memakai seragam dan sepatu. Lalu mengambil selendang motif berwarna merah darah yang telah kusiapkan dari semalam di atas meja. Setelah semua beres, aku berlari kecil menuju dapur. Aku mendapati ibu duduk di pinggir tungku api. Tangannya sibuk mengaduk makanan yang menguap dari mulut panci...