Tes Sumatif Agama Katolik Kelas 11 Tema Sifat-sifat Gereja
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Jelaskan apa makna Gereja itu satu menurut asalnya dalam GS 78, 3!
2. Jelaskan apa makna Gereja itu satu menurut jiwanya dalam UR 2!
3. Jelaskan makna kesatuan menurut hakikat Gereja dalam KGK 813!
4. Jelaskan manakah ikatan-ikatan kesatuan Gereja dalam KGK 815!
5. Sebutkan dan jelas contoh sifat kesatuan Gereja dalam hidup sehari-hari!
6. Mengapa Gereja itu kudus?
![]() |
gambar ilustrasi oleh Max Fischer dari pexels.com |
7. Jelaskan apa maksud pernyataan bahwa kekudusan itu juga “terungkapkan dengan aneka cara pada masing-masing orang” (LG 48)!
8. Sebutkan dan jelaskan contoh sifat kekudusan dalam hidup sehari-hari!
9. Apa makna Katolik menurut Lumen Gentium artikel 13?
10. Sebutkan dan jelaskan contoh sifat kekatolikan dalam hidup sehari-hari!
Kunci Jawaban dan Pembahasan
1. Gereja itu satu menurut asalnya. "Pola dan prinsip terluhur misteri itu ialah kesatuan Allah tunggal dalam tiga Pribadi: Bapa, Putera, dan Roh Kudus" (UR 2). Gereja itu satu menurut Pendiri-Nya. "Sebab Putera sendiri yang menjelma telah mendamaikan semua orang dengan Allah, dan mengembalikan kesatuan semua orang dalam satu bangsa dan satu tubuh" (GS 78, 3).
2. Gereja itu satu menurut jiwanya. "Roh Kudus, yang tinggal di hati umat beriman, dan memenuhi serta membimbing seluruh Gereja, menciptakan persekutuan umat beriman yang mengagumkan itu, dan sedemikian erat menghimpun mereka sekalian dalam Kristus, sehingga menjadi prinsip kesatuan Gereja" (UR 2)
3. Dengan demikian, kesatuan termasuk dalam hakikat Gereja: "Sungguh keajaiban yang penuh rahasia! Satu adalah Bapa segala sesuatu, juga satu adalah Logos segala sesuatu, dan Roh Kudus adalah satu dan sama di mana mana, dan juga ada hanya satu Bunda Perawan; aku mencintainya, dan menamakan dia Gereja" (Klemens dari Aleksandria, paed. 1, 6, 42; KGK 813)
4. Manakah ikatan-ikatan kesatuan? Terutama cinta, "ikatan kesempurnaan" (Kol. 3:14). Tetapi kesatuan Gereja penziarah juga diamankan oleh ikatan persekutuan yang tampak berikut ini: pengakuan iman yang satu dan sama, yang diwariskan oleh para rasul; perayaan ibadat bersama, terutama sakramen-sakramen; suksesi apostolik, yang oleh sakramen Tahbisan menegakkan kesepakatan sebagai saudara-saudari dalam keluarga Allah (KGK 815)
5. Contoh mewujudkan sifat kesatuan Gereja dalam hidup sehari-hari: berdoa bersama anggota keluarga di rumah, bergerak bersama atau gotong royong membantu sesama yang membutuhkan pertolongan, dan sebagainya
6. ereja itu kudus karena Kristus, Putera Allah, bersama Bapa dan Roh Kudus mengasihi Gereja sebagai mempelai-Nya, dengan menyerahkan diri baginya untuk menguduskannya. Tuhan kita sendiri adalah sumber dari segala kekudusan. Kristus menguduskan Gereja, dan pada gilirannya, melalui Dia dan bersama Dia, Gereja adalah agen pengudusan-Nya.
7. Kekudusan itu juga “terungkapkan dengan aneka cara pada masing-masing orang”. Kekudusan Gereja bukanlah suatu sifat yang seragam, yang sama bentuknya untuk semua, melainkan semua mengambil bagian dalam satu kesucian Gereja, yang berasal dari Kristus, yang mengikutsertakan Gereja dalam gerakan-Nya kepada Bapa oleh Roh Kudus. Pada taraf misteri ilahi Gereja sudah suci: “Di dunia ini Gereja sudah ditandai oleh kesucian yang sesungguhnya, meskipun tidak sempurna” (LG 48)
8. Contoh mewujudkan sifat kekudusan dalam hidup sehari-hari; berdoa secara pribadi atau bersama, berkata dan berperilaku jujur, menyadarkan teman yang berperilaku kurang baik atau menyimpang, seperti suka nyontek saat ulangan, bermain game saat pelajaran berlangsung, suka minuman keras, dan sebagainya.
9. Makna Katolik menurut Lumen Gentium, artikel 13. Katolik makna aslinya berarti universal atau umum. Arti universal dapat dilihat secara kuantitatif dan kualitatif. Gereja itu katolik karena Gereja dapat hidup di tengah segala bangsa dan memperoleh warganya dari semua bangsa. Gereja sebagai sakramen Roh Kudus mempunyai pengaruh dan daya pengudus yang tidak terbatas pada anggota Gereja saja, melainkan juga terarah kepada seluruh dunia. Dengan sifat katolik ini dimaksudkan bahwa Gereja mampu mengatasi keterbatasannya sendiri untuk berkiprah ke seluruh penjuru dunia. Gereja itu katolik karena ajarannya dapat diwartakan kepada segala bangsa dan segala harta kekayaan bangsa-bangsa dapat ditampungnya sejauh itu baik dan luhur.
10. Contoh mewujudkan sifat kekatolikan dalam hidup sehari-hari: bergaul atau berteman tanpa pandang bulu atau melihat latar belakang dan asal usulnya, menghormati budaya sendiri dan budaya orang lain, dapat beradaptasi di mana saja kita berada, dan sebagainya.
Posting Komentar untuk "Tes Sumatif Agama Katolik Kelas 11 Tema Sifat-sifat Gereja "