Ujian Praktek Pendidikan Agama Katolik bukan sekedar penilaian keterampilan tetapi juga kesempatan untuk menghidupi iman secara nyata. melalui ujian ini setiap peserta didik diajak untuk mengungkapkan pengertian dan penghayatan iman yang dipelajari yang salah satunya dalam bentuk doa.
Persiapan yang baik menjadi kunci utama sebab bukan hanya mempelajari materi tetapi juga menata hati dengan doa dan sikap rendah hati. Ingatlah bahwa inti dari setiap praktik iman adalah relasi pribadi dengan Tuhan.
Berikut ini akan dibagikan salah satu contoh proses penyusunan pedoman praktikum pelajaran agama katolik untuk kelas 10 semsester genap. Tema yang diambil berkaitan dengan Sengsara, Wafat, dan Kebangkitan Yesus.
![]() |
Gambar oleh Arina Krasnikova dari pexels.com |
Kecenderungan yang dijumpai adalah dalam melaksanakan ujian praktek, guru langsung menyusun kriteria penilaiannya tanpa menjabarkan terlebih dahulu proses awalnya. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk membagikan salah satu contoh penyusunan pedoman praktikum yang sekiranya bisa menambah referensi bapak dan ibu guru. Tentu hal ini juga penting untuk bapak dan ibu guru yang akan mengikuti PPG dalam Jabatan.
Pedoman Praktikum
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti
Kelas/Fase : X/E
Tahun Pelajaran : 2025/2026
Judul : Berdoa
Tujuan : Peserta didik dapat mengungkapkan iman akan Yesus Kristus yang rela menderita sengsara, wafat, dan bangkit demi kebahagiaan manusia melalui doa
Dasar Teori
Arti doa; Doa berarti berbicara dengan Tuhan secara pribadi; doa juga merupakan ungkapan iman secara pribadi dan bersama-sama. Oleh sebab itu, doa-doa Kristiani biasanya berakar dari kehidupan nyata. Doa selalu merupakan dialog yang bersifat pribadi antara manusia dan Tuhan dalam hidup yang nyata ini. Dalam dialog tersebut, kita dituntut untuk lebih mendengar daripada berbicara, sebab firman Tuhan akan selalu menjadi pedoman yang menyelamatkan. Bagi umat Kristiani, dialog ini terjadi di dalam Yesus Kristus, sebab Dialah satu-satunya jalan dan perantara kita dalam berkomunikasi dengan Allah. Perantara ini tidak mengurangi sifat dialog antar-pribadi dengan Allah.
Fungsi doa; Peranan dan fungsi doa bagi orang Kristiani, antara lain: mengkomunikasikan diri kita kepada Allah;mempersatukan diri kita dengan Tuhan; mengungkapkan cinta, kepercayaan, dan harapan kita kepada Tuhan; membuat diri kita melihat dimensi baru dari hidup dan karya kita, sehingga menyebabkan kita melihat hidup, perjuangan dan karya kita dengan mata iman; mengangkatsetiap karya kita menjadi karya yang bersifat apostolis atau merasul.
Syarat dan cara doa yang baik; didoakan dengan hati; berakar dan bertolak dari pengalaman hidup; diucapkan dengan rendah hati.
Cara-cara berdoa yang baik: Berdoa secara batiniah.“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamar …” (lih. Mat 6: 5-6). Berdoa dengan cara sederhana dan jujur, “Lagi pula dalam doamu janganlah kamu bertele-tele … “ (lih. Mat 6: 7).
Doa Resmi Gereja; Orang boleh saja berdoa secara pribadi atas nama pribadi dan berdoa bersama dalam suatu kelompok atas nama kelompok. Doa-doa itu tidak mewakili seluruh Gereja. Tetapi doa, di mana suatu kelompok berdoa atas nama dan mewakili Gereja secara resmi, doa kelompok yang resmi itu disebut ibadat atau liturgi. Hal yang pokok bukan sifat “resmi” atau kebersamaan, melainkan kesatuan Gereja dengan Kristus dalam doa. Dengan demikian, liturgi adalah “karya Kristus, Imam Agung, serta Tubuh-Nya, yaitu Gereja”. Oleh karena itu, liturgi tidak hanya merupakan “kegiatan suci yang sangat istimewa”, tetapi juga wahana utama untuk mengantar umat Kristiani ke dalam persatuan pribadi dengan Kristus (SC 7).
Persiapan :
Ruangan yang pantas, menciptakan suasana hening
Alat dan bahan:
meja, kursi, salib, lilin, kain meja berwarna putih, bunga meja
Petunjuk Pelalsanaan
a. Peserta didik peserta didik mempersiapkan batin
b. Guru menyediakan susunan doa di atas meja doa
c. Susunan doanya sebagai berikut:
- Tanda Salib
- Doa Tobat/Saya mengaku
- Credo/Aku Percaya
- Doa spontan berkaitan dengan tema Sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus
- Bapa Kami
- Salam Maria
- Kemuliaan
- Tanda Salib
d. Guru memanggil peserta didik berdasarkan nomor absen
e. Pedoman penilaian sebagai berikut:
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Kiranya Pedoman praktikum pelajaran agama katolik yang dibagikan di atas bisa menginspirasi guru untuk melaksanakan ujian praktek di sekolah masih-masing. Meski demikian penulis sadar jika yang dibagikan ini massi jauh dari sempurna. Karena itu kritik dan sarannya atau pun apresiasi ditunggu di kolom komentar.
Posting Komentar untuk "Panduan Praktikum Agama Katolik Kelas 10 tentang Membiasakan Diri Berdoa dengan Benar"