Langsung ke konten utama

Guru dan Dekadensi Moral Peserta Didik

Perkembamgan teknologi komunikasi yang kian pesat dewasa ini ternyata tidak hanya membawa efek positif tetapi juga memberikan dampak negatif bagi manusia dari berbagai aspek kehidupannya. Dampak negatif ini tentu saja tidak hanya menyerang orangtua melainkan juga menyasar para peserta didik tingkat sekolah dasar dan menengah.  Ada begitu banyak pemberitaan media yang menyoroti tentang perilaku peserta didik usia sekolah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap temannya, terhadap guru bahkan terhadap orangtuanya sendiri. Selain itu, Aksi tawuran antarpelajar, geng motor, bully, perudungan, pelecehan, hamil di luar nikah serta perbuatan tercelah lainya yang masih marak terjadi. Perilaku seperti ini merupakan contoh dari dekadensi moral, artinya ada kemerosotan moral atau perilaku. Dalam konteks ini, peserta didik seakan tidak lagi sanggup membedakan mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang semestinya dihindari.  Situasi ini tentu saja menggelitik nurtani par...

Percikan Permenungan Hari Raya Pentakosta Minggu 19 Mei 2024

Tiga bacaan di hari Minggu Pentakosta semuanya berbicara tentang Roh Kudus.  Bacaan Pertama diambil dari Kisah Para Rasul 2: 1-11; bacaan kedua dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia 5: 16-25 dan bacaan Injil dari Yohanes 15: 26-27; 16: 12-15. Mari kita menelisik lebih dalam dan menemukan percikan permenungan dari bacaan-bacaan ini.

Pertama, Roh Kudus dan Bahasa

Dalam bacaan pertama, kita mendengar orang banyak yang saat itu sedang berziarah ke Yerusalem mengerti kata-kata dari mereka yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Pada masa itu, bahasa Yunani menjadi bahasa internasional. Bisa jadi, mereka mengerti karena pemakaian bahasa umum tersebut. Namun yang pasti, mereka mendengar isi kesaksian orang-orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus itu yang berbicara tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.

Gambar: pixabay.com

Kisah singkat ini mengajarkan kita bahwa Roh Kudus selalu menuntun kita untuk memakai bahasa kita dengan bijak. Apapun yang keluar dari mulut kita, hendaknya mengarahkan orang lain untuk menyadari kebesaran Tuhan. Jika bahasa kita menjauhkan kita sendiri dan orang lain dari Tuhan, maka sesungguhnya kita sedang menentang Roh Kudus. Kita sendiri akan sulit dimengerti karena bahasa kita bukanlah bahasa yang bisa diterima.

Kedua, Roh dan Buah Kebaikan

Dari bacaan kedua, kita menimba wejangan Paulus yang meminta kita untuk hidup menurut roh. Buah roh itu selalu berhubungan dengan hal-hal yang membangun pribadi dan kebersamaan. Kita dengarkan ulang kata-kata Paulus ini.

“Buah roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” Itulah pesan bagi kita semua. Kita diajak untuk menyalibkan keinginan daging kita agar Roh dapat berkarya di dalam diri kita."

Ketiga, Roh Kudus, Roh Kebenaran 

Dalam Injil kita dengar janji Yesus tentang Roh Kudus. Yesus menyebut-Nya sebagai Roh Kebenaran. Nama ini sekaligus menunjukkan peran yang diharapkan dari-Nya. Roh ini akan menuntun kita semua kepada seluruh kebenaran. Ketika kita terbuka kepada Roh Kudus, maka kita akan berbicara apa adanya. Kebenaran itu terungkap dalam hidup yang apa adanya, tidak berbelit-belit atau menipu. 

Ketika kita menipu orang lain, kita tetap tidak merasa nyaman karena Roh Kudus tetap menyuarakan kebenaran yang kita ingkari itu. Ia selalu berusaha menuntun kita untuk berbuat benar. Orang yang terbuka terhadap Roh Kudus, akan lebih mudah dituntun kepada kebenaran. Ia mendengarkan Roh Kudus yang berbicara di dalam hatinya. Ia merasa bebas dan tenang. Semoga perayaan turunnya Roh Kudus di hari mengingkatkan kita semua untuk selalu mendengarkan suara Roh Kudus di dalam hati kita agar kita dapat dituntun oleh-Nya kepada hidup yang benar dan yang menyelamatkan.

Kiranya Percikan permenungan di atas menyadarkan kita akan karya Roh Kudus dalam diri kita sekaligus mendorong kita untuk selalu hidup di bawah bimbingan Roh Kudus. Tuhan memberkati kita, Amin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Agama Katolik Kelas 1 dan 2 (Fase A) Semester Ganjil

Menuyusun perangkat pembelajaran merupakan salah satu tugas pokok seorang guru. Perangkat pembelajaran disiapkan oleh guru sebelum melakukan aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Dalam Kurikulum Merdeka (kumer),  perangkat pembelajaran mencakup Program Tahunan (prota), Program Semester (promes), Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Juga Modul Ajar.  RPP dan modul ajar memiliki kesamaan yakni sebagai panduan bagi guru dan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Perbedaannya ialah modul ajar lebih lengkap sehingga bisa juga dibagikan kepada siswa untuk pembelajaran secara mandiri. Sedangkan RPP hanya berisi panduan bagi guru untuk mengajar di dalam kelas sehingga tidak bisa dibagikan kepada siswa. Pada kesempatan ini akan dibagikan salah satu contoh RPP Pendidikan Agama Katolik untuk kelas 1 dan 2 (fase A). RPP yang dibagikan ini adalah RPP sepanjang semester ganjil. RPP ini telah...

RPP Agama Katolik Kelas VII dan VIII Semester Ganjil Kurikulum Merdeka

Menurut Permendikbud No.  22  Tahun  2016 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dimengerti sebagai rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu atau lebih pertemuan.  RPP dikembangkan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran. Penyusunan RPP bukan hanya sekedar urusan persiapan administratif seperti yang diyakini sebagian guru, melainkan kegiatan yang melekat pada pembelajaran sebagai sebuah  proses.  Dalam  sudut pandang manajemen,  kegiatan  perencanaan  selalu mendahului kegiatan pencapaian tujuan. Penyusunan dan pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun dalam kelompok MGMP dan KKG. Photo Anastasia  Shuraeva dari pexels.com Seiring berjalannya waktu, kurikulum pendidikan berubah dari kurikulum 13 berubah menjadi kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka dikenal adanya modul ajar dan juga RPP. Modul ajar merupakan suatu perangkat ajar ...

Bisikan Pendidikan dan Jejak-jejak Mimpi

Mei kembali menyapa semesta. Begitu lembut. Ia datang bersama hujan di sela-sela angin. Memberi jatah bagi bulir padi yang tumbuh pada tanah retak akibat panas. Membantu tumbuh tunas baru pada pohon-pohon. Memulihkan luka bunga-bunga liar di padang Savana akibat gigitan hewan. Juga penyejuk bagi jiwa-jiwa manusia yang kemarau. Kring! Kring! kring! Alarm ponsel genggamku bergetar hebat tepat disebelah kanan kupingku. Tubuhku begitu sulit digerakkan. Berat. Pelan-pelana kumemaksa mataku terbuka.Cukup lama hingga mataku menangkap cahaya sang surya yang menembus celahjendela.Akubenar-benar kesiangan. Rupanya hujan semalam benar-benar membawaku pada lelap berkepanjangan. Aku bergegas membersihkan tubuhku. Memakai seragam dan sepatu. Lalu mengambil selendang motif berwarna merah darah yang telah kusiapkan dari semalam di atas meja. Setelah semua beres, aku berlari kecil menuju dapur. Aku mendapati ibu duduk di pinggir tungku api. Tangannya sibuk mengaduk makanan yang menguap dari mulut panci...