Tes Sumatif 3 Agama Katolik Kelas 10 Tema Sumber-sumber Untuk Mengenal Yesus
Dalam proses pembelajaran agama Katolik, setiap peserta didik diajak untuk semakin mengenal pribadi Yesus Kristus melalui berbagai sumber iman yang otentik. Tema “Sumber-sumber Untuk Mengenal Yesus” yang dipelajari di kelas 10 memberikan dasar penting bagi siswa untuk memahami siapa Yesus sebenarnya, baik melalui Kitab Suci, tradisi Gereja, Magisterium Gereja maupun kesaksian para murid dan orang beriman sepanjang sejarah.
Untuk membantu siswa mengukur pemahaman mereka, disusunlah Tes Sumatif 3 Agama Katolik Kelas 10 ini sebagai bahan evaluasi sekaligus sarana latihan belajar. Melalui tes sumatif ini, siswa tidak hanya diuji dalam aspek pengetahuan, tetapi juga diarahkan untuk merefleksikan iman dalam kehidupan sehari-hari.
Soal-soal yang tersedia berupa uraian singkat yang sesuai dengan Tujuan Pembelajaran (TP). Dengan berlatih mengerjakan soal ini, siswa diharapkan lebih siap menghadapi penilaian, serta semakin termotivasi untuk mengenal Yesus lebih dalam. Artikel ini menyajikan soal lengkap beserta kunci jawabannya sehingga bisa dijadikan bahan belajar mandiri maupun pendamping guru dalam proses pembelajaran.
![]() |
Foto Yasintus Ariman dari pexels.com |
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara tepat!
1.Jelaskan makna istilah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru!
2. Jelaskan isi Kitab Perjanjian Lama!
3. Jelaskan isi Kitab Perjanjian Baru!
4. Kitab Suci adalah buku iman Gereja, bukan sekadar buku sejarah. Apa maksudnya?
5. Berikan alasan mengapa perlu membaca Kitab Suci!
6. Apa manfaat membaca Kitab Suci bagi hidup?
7. Jelaskan pengertian Tradisi!
8. Apa kaitan Kitab Suci dengan Tradisi?
9. Tunjukkan teks Kitab Suci yang berkaitan dengan Tradisi!
10. Sebutkan contoh tradisi berkaitan dengan pokok iman kristiani!
11. Apa pengertian Magisterium Gereja?
12. Sebutkan dasar Kitab Suci tentang Magisterium Gereja!
13. Bagaimana ajaran Gereja tentang Magisterium Gereja?
14. Apa sifat Magisterium Gereja?
15. Apa peran Magisterium Gereja?
Kunci Jawaban dan Pembahasan
1. Istilah Perjanjian Lama pertama kali dipakai oleh Rasul Paulus dalam suratnya yang kedua kepada umat di Korintus (2 Kor 3: 4). “Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.” Rasul Paulus secara khusus memikirkan Hukum Taurat. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, istilah perjanjian lama diterapkan pada semua kitab yang diakui bangsa Israel sebagai Kitab Sucinya. Kitab-kitab yang ditulis oleh umat kristen sendiri dan yang diakui sebagai Kitab Suci juga dinamakan Perjanjian Baru.
2. Isi Kitab Suci Perjanjian Lama
Bagian pertama dari Kitab Suci disebut Perjanjian Lama yang berisi perjanjian atara Allah dan manusia sebelum Yesus tampil di dunia. Hal itu berarti perjanjian antara Allah dengan umat Israel. Isi perjanjiannya adalah bahwa Allah adalah Allah Israel dan Israel adalah umat-Nya. Allah akan melindungi Israel, sementara dari pihak Israel dituntut kesetiaaan dan ketaatannya. Kitab Suci Perjanjian Lama merupakan kitab yang merefleksikan perjalanan iman bangsa Israel dalam menjawab pewahyuan Allah, bagaimana Allah menyapa mereka dan bagaimana mereka menanggapinya.
Isi Kitab Suci Perjanjian Lama:
- Taurat/Pentateukh (Kelima Kitab Musa) yakni Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan. Kelima kitab tersebut merupakan kitab hukum bangsa Yahudi.
- Kitab-kitab sejarah menceritakan tentang peristiwa-peristiwa di Israel. Kitab-kitab ini adalah Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-Raja, 1 dan 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, serta Ester.
- Kitab-kitab puisi mencatat sebagian kebijaksanaan dan kesusateraan para nabi. Itu adalah Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, serta Ratapan.
- Para nabi memperingatkan Israel akan dosa-dosanya dan bersaksi tentang berkat-berkat yang datang dari kepatuhan. Mereka bernubuat tentang kedatangan Kristus, yang akan mendamaikan dosa-dosa mereka yang bertobat, menerima tata cara-tata cara, dan menjalankan Injil. Kitab-kitab para nabi adalah Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, serta Maleakhi.
- Kitab Deuterokanonika. Kata Deuterokanonika adalah gabungan dua kata Yunani yaitu deuteros(=yang kedua) dan kanonikos (= kitab atau daftar resmi). Yang termasuk dalam kitab deuterokanonika adalah Tobit, Yudit, Yesus bin Sirakh, Kebijaksanaan Salomo, Barukh, kedua Kitab Makabe.
3. Isi Kitab Suci Perjanjian Baru adalah sebagai berikut:
- Keempat Injil, yakni: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes adalah laporan tentang kehidupan Kristus.
- Kisah Para Rasul menceritakan terbentuknya komunitas Kristen setelah kebangkitan Kristus dan menyebarnya berita Injil dari Yerusalem hingga ke Roma.
- Surat-surat ini ditulis oleh Paulus (13 surat dari Roma hingga Filemon), Yakobus dan Yudas (keduanya merupakan saudara Yesus), Petrus, Yohanes, serta seorang penulis surat Ibrani yang tak dikenal. Jika kitabkitab Injil berfokus pada pelayanan Yesus, surat-surat tersebut berfokus pada pentingnya kematian dan kebangkitan Kristus. Surat Paulus (9 surat dengan alamat jemaat dikota tertentu, yakni; Roma, 1⎯2 Korintus, Galatia,Efesus, Filipi, Kolose, 1-2 Tesalonika = Epistola dan 4 Surat dengan alamat menyebut nama pribadi = Litera, yakni; 1-2 Timotius, Titus, Filemon).
- Surat Ibrani.Tujuh (7) Surat Katolik (Surat Yakobus, 1-2 Petrus, 1-3 Yohanes,Yudas).
- Kitab Wahyu. Istilah wahyu berasal dari bahasa Yunani, apocalypsis, yang berarti “wahyu, pernyataan, atau penyingkapan.”
4. Kitab Suci merupakan kitab iman Gereja, bukan sekedar kitab sejarah. Maksudnya adalah Kitab Suci menceritakan kesaksian iman bangsa Israel dalam menanggapi pewahyuan Allah. Buku-buku suci itu sebenarnya merupakan hasil refleksi umat tentang pengalamannya dalam hubungan dengan Allah. Melalui proses yang lama sekali, umat merefleksikan dan memahami pengalamannya. Ternyata di belakang pengalaman dan hal ihwal manusia tersembunyi karya Allah yang memimpin baik umat, maupun orang perorangan kepada keselamatan.
5. Alasan perlunya membaca Kitab Suci:
- “Karena tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Tuhan.” (Santo Hieronimus). Ungkapan ini untuk menegaskan bahwa sarana untuk dapat mengenal Kristus adalah Kitab Suci.
- Karena iman tumbuh dan berkembang dengan membaca Kitab Suci.
- Karena Kitab Suci adalah buku Gereja, buku iman Gereja. Kitab Suci adalah sabda Allah dalam bahasa manusia.
- Karena melalui Kitab Suci, kita dapat semakin mempersatukan diri dengan saudara-saudara kita dari Gereja lain.
6. Manfaat Kitab Suci bagi hidup kita.
- Untuk mengajar. Alkitab merupakan sarana utama untuk kita belajar mengenal Allah, mempercayai tentang Allah dan mengetahui apa yang Allah kehendaki dari kehidupan umatNya.
- Untuk menyatakan kesalahan. Dalam hal ini firman Tuhan adalah cermin, apabila kita membaca firman Tuhan, kita mendapat keberadaan diri kita dan dapat melihat keadaan yang berdosa.
- Untuk memperbaiki kelakuan. Koreksi, sebagai sarana yang digunakan untuk meluruskan kembali orang Kristen.
- Mendidik dalam kebenaran. Dalam hal ini bermanfaat untuk melatih kita dalam jalur kebenaran. Sarana yang digunakan orang percaya untuk dibentuk di jalan yang benar dalam hidupnya.
7. Pengertian Tradisi.
Tradisi atau berasal dari kata Latin tradition yang berarti diteruskan. Ini mengarah pada sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Mulanya istilah ini dipahami sebagai penyerahan suatu barang secara sah dari pemilik lama ke pemilik baru. Dalam hal ajaran tradisi dipahami sebagai penerusan ajaran dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tentu saja ada penambahan ataupun pengurangan yng disesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya. Ini adalah sesuatu hal yang tidak terhindarkan.
8. Tradisi sangat berperan dalam membentuk suatu kelompok sosial karena bisa menjembatani beberapa generasi terutama dalam pengalihan atau penerusan ajaran. Tradisi di masa lalu tetap dipertahankan karena dianggap tetap bermanfaat untuk masa sekarang dan yang akan datang.
9.Teks Kitab Suci tentang Tradisi:
- Injil Yohanes ditulis oleh murid Yesus yang dikasihi. Segala sesuatu yang ditulis adalah sesuatu yang benar sesuai kesaksian yang terjadi. Digunakan kata kita tahu berarti ada saksi lainnya yang mengetahui dan memang hal itu benar. Mereka yang digolongkan kata kita mungkin penatua-penatua jemaat yang mengenal Yesus dan Yohanes.
- Bila dalam Yoh. 20:30 dikisahkan masih banyak tanda yang belum dicatat tetapi dalam Yoh. 21:25 adalah hal-hal lain yang diperbuat dan mungkin bukan hanya tanda tetapi misal: sikap hidup, pengajarannya. Yesus yang adalah Firman yang menjadi manusia yang sudah ada dalam kekekalan (Yoh. 1:1 - 3), maka sangat wajar bila dunia tidak dapat memuat segala sesuatu mengenai Yesus.
10. Contoh tradisi berkaitan dengan pokok iman:
- Syahadat Nicea Konstantinopel (Tahun 325 - 381). merupakan hasil dari du konsili ekumenis yang berlangsung di Nicea pada tahun 325 dan Konstantinopel pada tahun 381.
- Syahadat Para Rasul (sebelum tahun 390). Pengakuan iman yang merupakan warisan khas iman Kristen Barat ini menurut tradisi dibuat oleh para rasul.
11. Pengertian Magisterium Gereja
- Magisterium berasal dari bahasa Latin yaitu magister yang artinya guru, yang juga bermakna luas yang bisa berarti presiden, kepala, direktur, dan sebagainya, dan juga dalam makna yang sempit berarti seorang pengajar atau pembimbing kaum muda. Magisterium yang merupakan kata benda merujuk pada jabatan seorang magister.
- Magisterium adalah jabatan ajaran resmi Gereja, dalam arti peran atau otoritas, bukan sebagai pusat birokratis. Magisterium di dalamnya terdiri dari paus dan para uskup yang bersekutu dengannya. Mereka diberikan tugas untuk menafsirkan Kitab Suci dan membuat penilaian mengenai “tradisi” dalam Gereja, dan membuat pernyataan resmi mengenai otentisitas tradisi-tradisi tersebut.
- Magisterium (Lat: :Tugas mengajar"). Tugas untuk mengajarkan Injil secara berwibawa atas nama Yesus Kristus. Orang Katolik percaya bahwa kuasa mengaja ini dimiliki oleh seluruh dewan uskup (sebagai pengganti dewan para rasuli) dan masing-masing uskup dalam kesatuan dengan Uskup Roma (Paus).
12. Dasar Kitab Suci tentang Magisterium Gereja
Jemaat Perdana setia pada “Ajaran para rasul” (Kis. 2:42). Karena mereka telah menjadi Kristiani (para pengikut Kristus) dengan menerima sabda Yesus Kristus, maka suatu hidup Kristiani harus senantiasa diperdalam dengan pemberitaan Injil secara berkesinambungan. “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rm. 10:17). Dengan penuh kerendahan hati mereka menerima dan mengakui bahwa keselamatan telah terwujud melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Iman akan Kristus yang bangkit memungkinkan jemaat ini menjadi tanda yang menarik banyak orang, seperti ditulis oleh Lukas. “… mereka disukai semua orang” (Kis. 2:47).
13. Ajaran Gereja tentang Magisterium Gereja. Katekismus Gereja Katolik 85 menegaskan bahwa “Adapun tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar Gereja yang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan atas nama Yesus Kristus” (DV 10).
14. Sifat Magisterium Gereja adalah infalibilis atau tidak dapat sesat berkaitan dengan ajaran iman dan moral.
15. Peran Magisterium Gereja “bertugas untuk menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu yang kewibawaannya dilaksanakan dalam nama Yesus Kristus.” [8] Magisterium ini tidak berada di atas Sabda Allah, melainkan melayaninya, supaya dapat diturunkan sesuai dengan yang seharusnya. Dengan demikian, oleh kuasa Roh Kudus, Magisterium yang terdiri dari Bapa Paus dan para uskup pembantunya (yang dalam kesatuan dengan Bapa Paus) menjaga dan melindungi Sabda Allah itu dari interpretasi yang salah.
Posting Komentar untuk "Tes Sumatif 3 Agama Katolik Kelas 10 Tema Sumber-sumber Untuk Mengenal Yesus"