body { font-family: "Poppins", poppins-fallback, poppins-fallback-android, sans-serif; } /* Poppins font metrics: - ascent = 1050 - descent = 350 - line-gap = 100 - UPM: 1000 AvgCharWidth: - Poppins: 538.0103768 - Arial: 884.1438804 - Roboto: 969.0502537 */ @font-face { font-family: poppins-fallback; src: local("Arial"); size-adjust: 60.85099821%; ascent-override: 164.3358416%; descent-override: 57.51754455%; line-gap-override: 16.43358416%; } @font-face { font-family: poppins-fallback-android; src: local("Roboto"); size-adjust: 55.5193474%: ascent-override: 180.1173909%; descent-override: 63.04108683%; line-gap-override: 18.01173909%; }
zmedia

Tes Sumatif 1 Agama Katolik Kelas 11 Fase F Tema Gereja Sebagai Umat Allah dan Persekutuan Terbuka

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Jelaskan apa hakikat Gereja menurut Kis. 2:41–47!

2. Jelaskan ciri Gereja sebagai umat Allah berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41–47!

3. Jelaskan apa makna Gereja sebagai umat Allah!

4. Jelaskan apa makna umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju Tanah Terjanji!

Gambar oleh Andrea Piacquadio dari pexels.com

5. Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam hal apa saja?

6. Jelaskan apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah. 7. Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together.” (dokumen Abu Dhabi). Jelaskan apa inti dari pesan Abu Dhabi ini!

8. Jelaskan makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka!

9. Mengapa Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka?

10. Jelasakan apa pesan dari cara atau semangat hidup umat perdana (Gereja awal) bagi Gereja sebagai persekutuan sepanjang zaman?

Kunci Jawaban dan Pembahasan

 1. Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat Gereja itu sendiri, sebab hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh hidup umat perdana (lih. Kis. 2:41–47).

2. Ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah yang tampak dalam cerita tersebut adalah kesatuan dalam persaudaraan sejati (Kis. 2:41–47).

3. Gereja sebagai umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil. Umat Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan dunia.

4. Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju Tanah Terjanji. Artinya kita sebagai Gereja, umat Allah sedang berziarah di dunia menuju rumah Bapa di surga.

5. Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam panggilan dan inisiatif Allah, persekutuan, hubungan mesra antara manusia dengan Allah, karya keselamatan dan peziarahannya. Gereja sebagai umat Allah menunjuk kepada umat Allah yang telah berlangsung sejak lama dan menjadi sempurna oleh karena Kristus, menuju kesatuan paripurna sebagai umat yang baru.

6. Dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah.

  • Hakikat Gereja sendiri adalah persaudaraan cinta kasih, sebagaimana jelas tampak dalam praktik hidup Gereja perdana (bdk. Kis. 2:41–47; 4:32–37).
  • Adanya aneka macam karisma dan karunia yang tumbuh di kalangan umat yang semestinya dipelihara dan dikembangkan untuk pelayanan dalam jemaat (bdk. 1Kor. 12:7–10).
  • Seluruh anggota Gereja memiliki martabat yang sama sebagai satu anggota umat Allah meskipun di antara mereka terdapat fungsi yang berbeda-beda (bdk. 1Kor. 12:12–18).

7. Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together.” Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah baru Gereja Katolik yang selalu membuka diri membangun persaudaraan sejati umat manusia. Dokumen Abu Dhabi menjadi peta jalan yang sungguh berharga ntuk membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat beragama, dan berisi beberapa pedoman yang harus disebarluaskan ke seluruh dunia.

8. Gereja sebagai persekutuan yang terbuka harus selalu siap untuk berdialog dengan agama dan budaya manapun. Gereja perlu membangun kerja sama yang lebih intensif dengan siapa saja yang berkehendak baik. Gereja harus berpartisipasi aktif dan mau bekerja sama dengan siapa saja dalam membangun masyarakat yang adil, damai dan sejahtera. Persekutuan umat Allah harus menampakkan karya keselamatan Allah di dunia ini. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Gereja menjadi tanda dan sarana (sakramen) keselamatan bagi dunia.

9. Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka. Pentingnya keterbukaan, bukan hanya keterbukaan dengan sesama dalam iman dan keyakinan, melainkan keterbukaan terhadap agama yang lain, artinya kita membuka berbagai kemungkinan dialog dan kerja sama yang baik dengan sesama pihak yang berjuang bersama.

10. Cara hidup umat perdana memberikan kita buah kesadaran bahwa kebersamaan dalam persekutuan itu penting. Hal-hal yang dapat terlihat, misalnya, segala sesuatu adalah milik bersama, hidup dalam persaudaraan kasih, saling memberi dan menerima sesuai kebutuhan, terbuka untuk semua orang, semangat dan keteladanan inilah yang dapat kita contoh, yaitu kepekaan terhadap situasi sosial ekonomi sesama saudara dalam persekutuan umat.

Posting Komentar untuk "Tes Sumatif 1 Agama Katolik Kelas 11 Fase F Tema Gereja Sebagai Umat Allah dan Persekutuan Terbuka"